IPB Dorong Ketahanan Pangan Subsisten Petani Melalui Edukasi Iklim, Benih Inovatif, dan Pendekatan Sosial
CIREBON – Edukasi ketahanan pangan menjadi fokus utama dalam kegiatan Dosen Pulang Kampus (DosPulkam) IPB 2025 yang digelar di Desa Ciuyah, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (8/7/2025). Kegiatan ini melibatkan empat dosen IPB dari berbagai bidang keahlian, yaitu pemuliaan tanaman, ilmu gizi, serta sains komunikasi dan pengembangan masyarakat.
Kegiatan pengabdian ini menggabungkan pelatihan pemilihan varietas padi adaptif dan edukasi sosial-gizi sebagai strategi komprehensif menghadapi perubahan iklim. Dalam sesi pelatihan, petani dikenalkan dengan varietas IPB 9G, yang dikenal sebagai “padi cerdas iklim”, karena kemampuannya bertahan dalam kondisi lingkungan ekstrem, seperti banjir musiman yang kerap melanda wilayah ini.
Varietas IPB 9G merupakan hasil inovasi dari Prof. Hajrial Aswidinoor, dan diserahkan dalam bentuk kelas benih dasar kepada kelompok tani untuk segera ditanam dan diuji di lahan mereka.
Di sisi lain, pendekatan sosial juga menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Dosen dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB, yaitu Sriwulan Ferindian F, MSi, dan Dina Nurdinawati, SKPM, MSi, memberikan materi tentang pentingnya komunikasi kelompok dan peran masyarakat dalam membangun adaptasi kolektif terhadap perubahan iklim.
Sementara itu, dari aspek gizi, Muhammad Aries, SP, MSi, dosen Ilmu Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB, menyampaikan strategi mempertahankan ketahanan pangan keluarga saat panen gagal akibat banjir. Ia menekankan pentingnya diversifikasi konsumsi serta pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber alternatif pangan.
“Padi memang masih jadi sumber pangan utama di sini, tapi di tengah bencana, kita butuh strategi gizi yang lebih fleksibel dan adaptif,” ujar Aries.
Kegiatan ini diharapkan tak hanya menghasilkan inovasi teknis di bidang pertanian, tetapi juga mendorong transformasi sosial dan perilaku konsumsi yang lebih resilien terhadap dampak perubahan iklim. Pendekatan lintas disiplin ini menunjukkan bahwa solusi adaptasi tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus mencakup aspek produksi, sosial, dan konsumsi secara terpadu.
# IPB Dorong Ketahanan Pangan Subsisten Petani Melalui Edukasi Iklim, Benih Inovatif, dan Pendekatan Sosial


